Cegah Krisis Listrik di Indonesia, Ini yang Dibutuhkan PLN

Listrik PadamJakarta -Krisis listrik diprediksi akan terjadi di Indonesia pada 2018 nanti. PT PLN (Persero) pun mengakui itu. Tanpa bantuan dari pemerintah, pembangunan proyek-proyek listrik PLN.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, krisis listrik yang diprediksi akan terjadi di 2018 harus diatasi dengan pengambilan keputusan pada saat ini. Pada kurun 5 tahun mendatang, Sumatera akan jadi lokomotif terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia, tentunya kebutuhan listrik di daerah tersebut akan sangat besar.

“Maka infrastruktur transmisi Sumatera-Jawa-Bali harus dikembangkan sebagai satu kesatuan sistem kelistrikan. Ribuan MW (MegaWatt) pembangkit swasta maupun PLN akan terhubung ke sistem transmisi tersebut,” kata Nur kepada detikFinance, Jumat (18/4/2014).

Untuk itu PLN membutuhkan kepastian terkait pembiayaan proyek-proyek infrastruktur kelistrikan dari pemerintah segera mungkin.

“Sumber dana untuk membangun transmisi tersebut harus diputuskan sekarang, apakah melalui Pemerintah (2 step loan) atau langsung ke PLN. Yang manapun yang dipilih, harus segera diputuskan saat ini,” tegasnya.

Pasalnya, jika Pemerintah tidak segera memutuskan, maka pembangunan proyek infrastruktur kelistrikan tersebut akan semakin molor. Padahal tingkat kebutuhan listrik masyarakat semakin tinggi.

PLN khawatir kebutuhan listrik ini tidak akan terpenuhi seiring berjalannya waktu, khususnya mulai 2018 yang diprediksi Indonesia akan defisit listrik.

“Sebab kalau pembangunan transmisi tertunda, pengembangan pembangkitnya pun akan tertunda. Kalau diputuskan pinjaman langsung ke PLN, maka kapasitas PLN untuk meminjam langsung ke lender harus diperkuat, melalui margin PSO (subsidi),” katanya.

Nur menambahkan, saat ini sebagian transmisi listrik akan dibangun oleh BUMN karya dengan dana perbankan nasional. Namun kapasitas pendanaan nasional terbatas, sebagian lagi masih perlu pendanaan asing.

Apabila kalangan industri yang butuh pasokan listrik tidak melihat adanya keputusan tentang pendanaan sistem transmisi, maka kalangan industri akan mencari partner swasta lokal maupun asing yang mau dan mampu memasok listrik secara B-to-B.

“Namun partnership itu tidak akan cepat terbentuk. Pada dasarnya kalangan industri lebih suka PLN yang sediakan listrik, karena ‘trust’ antara PLN dan pelanggan industri sudah terjalin sejak awal 1980-an,” tutupnya.

Sumber: http://finance.detik.com/read/2014/04/18/105353/2559057/1034/2/cegah-krisis-listrik-di-indonesia-ini-yang-dibutuhkan-pln