Lepas Bisnis Taksi, Centris Garap Batu Bara

Jakarta – TAMBANG. Demi fokus menggarap bisnis batu bara, PT Centris Multipersada Pratama Tbk (CMPP) akan menggadai beberapa anak usaha yang bergerak di jasa transportasi pengelola taksi. Hasil penjualan tersebut akan dijadikan modal untuk mengakuisisi perusahaan pengapalan, untuk menunjang usaha penjualan batu bara.

Centris akan menjual 96% saham di Centris Wahana Taksi, 99% saham di Adhi Citra Sarana, 97,5% saham di Botabek Central Taksi, 90% saham di Varia Indoperkasa Pertama, dan 70% saham di Bogor Adi Pradana, serta unit-unit taksi di Semarang dan Yogyakarta. Total hasil penjualan tersebut adalah senilai Rp8,75 miliar.

“Setoran taksi semakin turun. Taksi makin tua, sehingga perawatannya kami mulai alihkan untuk mendukung penjualan batu bara,” ujar Donny Pranoto, Komisaris Utama PT Centris Multipersada Pratama, seperti dilansir KONTAN hari ini (17/4).

Dari pendapatan sebesar Rp106,29 miliar yang dibukukan Centris tahun lalu, usaha taksi hanya menyumbang 1,5% atau Rp1,63 triliun. Padahal, pada tahun 2012 lalu sektor ini bisa menyumbang hingga Rp5,91 miliar.

Penurunan drastis ini cukup untuk membuat Centris berpaling ke komoditi emas hitam, dan menyudahi peruntungan di sektor jasa transportasi darat tersebut di tahun ini. Meski demikian, Centris bukanlah pemain baru di sektor batu bara. Salah satu anak usahanya, PT Multi Mekar Lestari sudah terlebih dahulu bergerak di bidang penjualan batu bara.

Hasil penjualan bisnis taksi itu akan dipakai sebagai modal untuk mengakuisisi 65% saham PT Rimau Shipping, dengan nilai total Rp13,08 miliar. Rimau Shipping adalah perusahaan yang bergerak di bidang transportasi hasil tambang, dan memiliki armadanya sendiri.

“Kami menggunakan dana hasil penjualan anak-anak perusahaan taksi, dan ada beberapa dari hasil tagihan yang kami kejar dan sudah dibayar. Dana itu cukup untuk akuisisi,” urai Donny.

Harapannya, bisnis batu bara akan mampu mengatrol pendapatan perusahaan hingga 30% di tahun ini. Angka tersebut menurut Donny dihitung bila proses akuisisi sudah rampung Januari lalu. Namun karena proses akusisi baru dilakukan Maret, angka tersebut akan sedikit bergeser.
Sumber: http://www.tambang.co.id/detail_berita.php?category=18&newsnr=9189