oleh: Fithra Faisal Hastiadi, Sekjen YKM FEUI
Ibu pertiwi kembali menangis
Di tepi awan kelabu, berdentum hingga memekak kalbu
Biadab, korban bergelimpangan, nyawa tercerabut ditengah pekat asap.
Nurani telah hilang bagi peneror, laknat Allah bagi mereka.
Sungguh biadab tak berperi, bocah tak berdosa ikut jadi korban. Sungguh biadab
Mari kita tetap peduli
Karena ini bukan agama bukan ideologi
Ini adalah anasir busuk pencerabut asa
Asa untuk bangkit, asa untuk maju, asa untuk bercengkerama bersama penghuni bangsa.
Tetap kuat surabaya, kita tetap satu, kita tetap Indonesia.